FTIf Journey? Apaan tuh??
FTIf Journey 2016.
Hal yang terbayang pertama kali ketika kata-kata tersebut terngiang di telinga yaitu
perjalanan panjang menyusuri berbagai daerah di Indonesia bersama teman-teman
FTIf Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Masing-masing dari kita membawa bekal, peralatan camping,
berjalan bersama menyusuri hutan,
sungai, jalan, setapak dan pedesaan sambil menyerukan yel-yel FTIf di sepanjang perjalanan.
Berbagi cerita, tawa, canda, tangis, kehangatan dan kebersamaan bersama satu FTIf.
Mencoba untuk mengalahkan rasa takut, keegoisan dan saling berbagi satu sama lain
untuk menggapai satu tujuan bersama
yaitu sampai di suatu tempat yang menjadi tujuan awal kita.
yaitu sampai di suatu tempat yang menjadi tujuan awal kita.
Seperti itulah angan-anganku setelah mendengar kata-kata “FTIf Journey 2016”.
Namun bayangan itu sirna tatkala di suatu pagi kami satu FTIf 2015 dihadapkan
pada suatu ruang kosong.
Tidak tampak meja maupun kursi dan yang ada hanya peralatan sound system.
Satu persatu dari kami memasuki ruangan tersebut tanpa mengetahui
agenda pertama FTIf Journey 2016.
Kami terpaksa berdesak-desakkan di dalam ruangan tersebut dikarenakan
memang luas ruangan yang tidak seberapa.
Di ruangan tersebut, kami yang terdiri atas mahasiswa/i jurusan Sistem Informasi dan
Teknik Informatika membaur menjadi satu. Satu FTIf 2015.
Tidak peduli teman satu jurusan atau bukan, tapi kami saling bercengkrama
untuk lebih merekatkan ikatan tali persaudaraan dengan teman-teman satu FTIf.
Acara pertama yaitu persembahan dari YPAB.
Suatu yayasan bagi mereka yang berkebutuhan khusus
untuk mengenyam pendidikan setara dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
Mereka mempersembahkan sebuah nyanyian yang luar biasa
sampai membuat kami ternganga dan tersentuh akan keahlian mereka
dalam memainkan alat musik.
Setelah lagu pertama selesai dimainkan, talkshow pun dimulai.
Setelah lagu pertama selesai dimainkan, talkshow pun dimulai.
Kedua MC secara bergantian menanyakan tentang berbagai hal yang langsung ditanggapi oleh teman-teman dari YPAB.
Satu persatu dari mereka memperkenalkan diri dan menceritakan berbagai hal
seperti aktivitas sehari-hari, pengalaman hidup dan cita-cita yang ingin mereka raih.
Tak lupa mereka menyisipkan petuah-petuah dan kata-kata penyemangat untuk kami.
Kehadiran teman-teman YPAB menorehkan kesan tersendiri bagiku.
Yang pasti, membuatku lebih bersyukur dengan apa yang kupunyai saat ini.
Acara kedua yaitu sharing-sharing dengan Presiden BEM UNAIR, Febryan Kiswanto
yang lebih akrab dengan panggilan Cak Feb.
Beliau sedikit bercerita tentang perjuangannya dengan kawan-kawan
untuk memberikan dukungan terhadap keputusan Ibu Tri Rismaharini Walikota Surabaya,
menutup lokalisasi Dolly.
Salah satu aksi yang Cak feb dan kawan-kawannya lakukan yaitu
membuat petisi dan menghimpun dukungan
melalui tanda tangan di Taman Bungkul Surabaya.
melalui tanda tangan di Taman Bungkul Surabaya.
Cak Feb juga memberikan sedikit informasi mengenai Gerakan Melukis Harapan.
Agenda selanjutnya yaitu FGD(Forum Group Discussion).
Pada agenda tersebut kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
yang dipandu oleh seorang kakak pendamping
dan dibekali materi tentang kepekaan sosial oleh Mas Dony, Kadep Sosmas FTI.
Banyak ilmu yang kami dapatkan antara lain
cara untuk memulai bersosialisasi dengan orang yang baru kita kenal,
mengesampingkan gengsi dan individualisme
dan ilmu-ilmu untuk melatih kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar.
Agenda berikutnya yaitu Games.
Kami dituntut untuk bisa menyelesaikan berbagai misi di berbagai pos yang telah tersedia.
Tentunya misi tersebut harus kami selesaikan sebaik mungkin dengan anggota kelompok.
Dari berbagai misi yang telah kami lalui, banyak hikmah yang dapat kami ambil,
antara lain kebersamaan, kekompakan, kesabaran dan strategi.
Hari pertama pun dapat kami lalui dengan membawa pulang berbagai ilmu
yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sosial kami selanjutnya.
Di hari kedua, kami dihadapkan pada aksi sosial secara nyata
yaitu memberikan berbagai sembako di beberapa wilayah sekitar ITS.
Dari situ kami belajar banyak bahwa kami harus lebih banyak bersyukur
atas apa yang sudah kami miliki saat ini,
karena masih ada orang diluar sana yang mungkin belum memiliki nasib sebaik nasib kita.
Selain itu kami juga mendapatkan sebuah hikmah bahwa
tak ada sesuatu yang dapat kita miliki tanpa adanya suatu perjuangan.
Meskipun hanya berlangsung selama 2 hari, namun ilmu yang didapatkan sangat berguna
untuk meningkatkan jiwa sosial kita dan menyadarkan kita bahwa hidup itu
penuh dengan perjuangan agar kita bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan.
Terimakasih FTIf Journey 2016.
Komentar
Posting Komentar